Al Quds Tidak Akan Dapat Dibebaskan Hanya Dengan Demonstrasi
Jumaat, 16 Oktober 2009 10:51
بسم الله الرحمن الرحيم
هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ
Ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan dengannya, manusia diberi peringatan (TMQ Ibrahim [14]: 52)
Al-Quds, Tidak Akan Dapat Kembali ke Pangkuan Kaum Musliminin dengan Protes dan Demonstrasi. Ia Akan Hanya Kembali Dengan Menggerakkan Tentera Untuk Mencabut Entiti Yahudi.
Yahudi memprovokasi kaum Musliminin di masjid al-Aqsa pagi dan petang. Kadang-kala dengan menggali bahagian bawah masjid dan kadang-kadang dengan merosakkan bahagian atasnya. Pada kesempatan yang lain provokasi terjadi dengan memberikan kesulitan ke atas umat Islam untuk melaksanakan solat, kadang-kala Yahudi memberikan izin dan kadang-kala melarang. Mereka juga meletakkan orang-orang mereka untuk mendeklarasi ritual mereka dan apabila umat Islam menghalang mereka, orang-orang Yahudi akan menembak mereka sehingga kaum Musliminin ada yang terbunuh, tercedera dan ditangkap. Sedangkan para penguasa di negeri-negeri kaum Muslimin hanya menghitung bilangan mereka yang terbunuh, tercedera dan ditangkap. Sikap ‘terbaik’ yang mereka tunjukkan hanyalah ‘mengurniakan’ kepada masyarakat keizinan untuk melakukan aksi protes dan demonstrasi menentang Yahudi tanpa penangkapan!
Hakikatnya, semua ini tidak langsung membuatkan Yahudi merasa takut atau bimbang. Ia juga tidak membuat Yahudi mundur selangkah pun. Sesungguhnya Yahudi bersama para penguasa itu memiliki catatan hitam atas Masjid al-Ibrahimi di al-Khalil. Yahudi telah membuat pembahagian yang tidak adil: pihak musuh yang menduduki tanah al-Khalil (Yahudi) boleh pergi dan bersenang-senang pagi dan petang bila sahaja yang mereka ingini sedangkan bagi penduduk al-Khalil, tempat di mana masjid al-Ibrahimi berada, pihak musuh –Yahudi- “membuat undang-undang” yang mengatur bagaimana dan bila penduduk al-Khalil boleh memasuki masjid al-Ibrahimi!
Wahai Kaum Muslimin
Mungkin ianya merupakan perkara yang agung dan mulia, yang layak dicatat di atas lembaran putih, sekiranya mereka yang ada di bawah pendudukan Yahudi melakukan protes dan demonstrasi untuk membela masjid al-Aqsa, namun, ianya bukanlah upaya yang agung dan mulia sekiranya kaum Muslimin yang ada di luar tanah yang diduduki mencukupkan diri hanya dengan protes dan demonstrasi melalui pidato yang berapi-api!! Aksi sebegini tidak layak dicatat di atas lembaran putih malah hanya layak di catat di atas lembaran yang hitam dan asing!
Dahulu Palestin telah diduduki oleh kaum salib. Mereka membuat kerosakan di masjid al-Aqsa. Darah para syuhada kaum Muslimin menggenang di kawasan masjid sampai ke atas buku lali! Kaum salib menghancurkan mimbar al-Aqsa. Mereka merubah masjid menjadi tempat untuk menambatkan kuda-kuda mereka… Akan tetapi kaum Muslimin tidak menyibukkan diri melakukan aksi protes dan demonstrasi untuk membebaskan al-Aqsa. Mereka juga tidak menyibukkan diri membangunkan mimbar yang mereka buat di bawah pendudukan untuk memakmurkan al-Aqsa. Akan tetapi usaha mereka siang dan malam adalah menyiapkan pasukan, menggerakkan tentara mukmin yang benar dengan kepemimpinan Shalahuddin, wali Mesir dan Syam di bawah khilafah yang memerintah menurut apa yang diturunkan oleh Allah dan berjihad di jalan Allah.
Dahulu protes kaum Muslimin adalah dalam bentuk gempuran tentara terhadap benteng-benteng kaum salib. Demonstrasi mereka adalah berupa pukulan yang menghancurkan kepala orang-orang yang melampaui batas itu. Pidato membakar kaum Muslimin adalah teriakan takbir di medan pertempuran. Dan mimbar dimasukkan ke masjid al-Aqsa hanya pada saat pembebasannya, bukan di bawah pendudukan. Mereka menolong Allah maka Allah menolong mereka.
إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS al-Hajj [20]: 40)
Begitulah kaum Muslimin dahulu. Mereka mulia dengan agama mereka dan kuat kerana pertolongan Rabb mereka. Mereka menyibukkan diri dalam menyiapkan pasukan untuk membebaskan al-Aqsa dari najis kaum salib dan menerangi al-Aqsa dengan cahaya para tentera yang meneriakkan takbir berkat pertolongan dan kemenangan yang nyata. Dengan cara inilah hendaknya para aktivis berjuang. Sesungguhnya kaedah membela al-Aqsa dan sekitarnya bukannya sesuatu yang tidak diketahui, malah hal itu sangat jelas dan sangat terang, lebih terang dari pada api yang menyala-nyala.
Kaedahnya adalah dengan menggerakkan tentera kaum Muslimin dan menghimpun mereka yang mampu menjadi tentera untuk bergabung di dalam pasukan kaum Muslimin untuk mencabut entiti Yahudi dari akar umbinya dan mengembalikan al-Aqsa bebas, mulia dan bersih dari kotoran Yahudi dan siapa sahaja yang ada di belakang Yahudi…
Sesungguhnya itulah apa yang harus dilakukan bagi Palestin sebagai satu kesatuan dari sungai hingga lautnya, tanpa membezakan antara bahagian yang diduduki pada tahun 1948 dan yang diduduki pada tahun 1967. Siapa saja yang menarik diri dari sebahagian kecil tanah Palestina maka ia pasti akan mundur dari bahagian yang lain dan bahagian yang lainnya lagi. Dan siapa saja yang menghinakan diri maka ia mempermudah kehinaan terhadapnya…
Sesungguhnya kaedah membela al-Aqsa adalah dengan menginjak-injak kaki pada rencana perundingan dengan Yahudi yang berupa peta jalan menuju kepada pembentukan dua negara… bahkan harus dipijak-pijak bahagian atas dan bawahnya dan huruf-hurufnya dan para pengusung panjinya berulang-ulang kali. Palestin tidak akan menerima pembahagian ini. Palestin adalah tanah yang diberkati, semuanya adalah tanah Islami, tidak ada satu jengkal pun yang kosong dari darah para mujahid atau debu kuda-kuda para mujahid.
Sesungguhnya kaedah membela al-Aqsa adalah dengan umat berdiri di hadapan para penguasanya agar para penguasa itu menggerakkan tenteranya untuk berperang. Jika mereka tidak mahu melakukannya, maka umat akan mengangkat seorang penguasa yang mukmin dan benar, seorang Khalifah ar-rasyid, yang mana umat akan berperang di belakangnya, yang sanggup menjual dirinya demi mendapatkan keredhaan Allah. Seorang Khalifah yang tidak akan menempatkan pasukan yang terus berdiam di kemnya hanya untuk perhiasan dan perayaan. Akan tetapi ia akan menempatkan para tentera untuk meraih salah satu dari dua kebaikan dan pembebasan kiblat pertama di antara dua kiblat.
Wahai Kaum Muslimin
Musuh-musuh Islam telah berhasil memutuskan Palestin dari pokok dan akarnya. Mereka telah “mengkerdilkannya” dari masalah Islam menjadi masalah Arab, kemudian menjadi masalah Palestin dan masalah “nasionalisme”. Kemudian mereka membahaginya menjadi Gaza dan Tebing Barat sehinggalah ia kemudian menjadi masalah pemukiman. Mereka “menyelami” retorika - Apakah pemukiman akan dihentikan, dibekukan, dibatasi, diatur… sebahagian atau seluruhnya?! Maka terjadilah diskusi, dan diskusi sementara entiti Yahudi langsung tidak mempedulikan semua itu. Bahkan bertentangan dengan aspirasi semua diskusi tentang pemukiman, meninggikan asas-asas, pilar atau dinding, entiti Yahudi terus meninggikan bangunan dan menyalutnya dengan marmar. Mereka meninggikan suara dengan kata-kata gurauan!
Begitulah, musuh-musuh Islam berhasil memperkecilkan masalah dari ketinggiannya. Mereka membebaskan siapa saja yang menjadi pengikut mereka dari kesalahan … Sehingga masalah itu menjadi masalah Palestin atau lebih kecil dari itu! Para penguasa muslim hanya melihatnya dari jauh. Para penguasa itu bersikap neutral atau malah lebih dekat kepada musuh! Dilaknati Allah lah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling? Yang lebih menyakitkan adalah bahawa di antara penduduk Palestin ada yang cuba mendapatkan kemuliaan dengan perbuatan dosa. Dia berteriak: “Wahai para penguasa , kami tidak menginginkan tentara kamu, kami sudah cukup! Padahal semua orang yang berakal boleh memahami, bahawa menghilangkan entiti Yahudi dan mengembalikan Palestin ke pangkuan negeri Islam tidak akan sempurna kecuali sebuah negara menggerakkan tentera yang akan menghancurkan entiti Yahudi. Tanpa perbuatan ini pelenyapan entiti Yahudi tidak akan terealisasi dan Palestin tidak akan dapat dikembalikan secara total ke pangkuan negari-negeri Islam. Sesungguhnya setiap orang Islam di dalam atau di luar Palestin, baik individu maupun kelompok, yang menasihati para penguasa kaum Muslimin agar tidak memobilisasi tentera untuk menyelamatkan Palestin dan menyerahkan pembebasan Palestin kepada penduduknya sesungguhnya telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum Mukmin. Hakikatnya, dengan perbuatan mereka itu mereka telah mempertahankan Palestin untuk terus berada di bawah penjajahan…
Wahai Kaum Muslimin
Wahai bapa-bapa dan saudara-saudara pasukan tentera kaum Muslimin…
Wahai para mujahid!
Sesungguhnya al-Aqsa sedang memanggil kalian dan Palestin meminta pertolongan kalian. Para wanita kaum Muslimin menyeru kalian. Maka apakah kalian tidak akan menjawab panggilan mereka dan mencari salah satu dari dua kebaikan, kemenangan atau syahid, bahkan keduanya sekaligus dengan izin Allah, sehingga wajah-wajah orang Yahudi menjadi buruk, dan kalian memasuki masjid al-Aqsa sebagaimana para pembebas memasukinya pertama kali, dan membersihkan kotoran yang melekat di al-Aqsa dan sekitarnya? Tidakkah kalian ingin memenuhinya?
Bukankah kalian melihat al-Aqsa ditawan, dilukai, bahkan dibunuh? Sementara kalian hanya berdiam diri memenuhi perintah para thaghut yang zalim? Tidakkah kalian takut akan ditimpa apa yang telah menimpa kaum yang bermaksiat kepada Allah dan mentaati pemimpin mereka, sehingga mereka
disesatkan dan dijerumuskan ke dalam neraka Jahannam?
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولاَ * وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلاَ
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, sekiranya kami ta`at kepada Allah dan ta`at (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (QS al-Ahzâb [33]: 66-67)
Bukankah kalian merupakan pemilik kekuatan dan kekuasaan yang ada di tangan kalian lah yang boleh menghancurkan mahkota orang-orang zalim jika mereka menghalang kalian dalam memerangi musuh-musuh kalian? Tidakkah pendengaran kalian tersentak oleh ayat-ayat Allah SWT
إِلاَّ تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, nescaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih (QS at-Tawbah [9]: 39)
Wahai Kaum Muslimin
Wahai bapa-bapa dan saudara-saudara pasukan tentera kaum Muslimin…
Wahai Para tentera yang terikat di kem-kem:
Tidak adakah di antara kalian orang yang berfikir, sehingga mahu menuntut balas untuk al-Aqsa kiblat pertama di antara dua kiblat? Tidak adakah di antara kalian orang berfikir untuk menuntut balas atas penderitaan orang-orang tua, anak-anak yatim, dan wanita-wanita kaum Muslimin?
Tidak adakah di antara kalian seorang yang berfikir yang berani berdiri di hadapan para penguasa zalim yang menghalang kalian untuk meraih satu dari dua kebaikan dan menyelamatkan kiblat pertama di antara dua kiblat? Tidak adakah di antara kalian seorang yang berfikir yang akan menghancurkan thaghut-thaghut itu dan memimpin pasukan tentera sebagai mujahid di jalan Allah dan penguasa yang memerintah dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, mengingat Allah di dalam kekuasaan yang berasal dari sisi-Nya dan membuat iri orang-orang pilihan dan para malaikat langit?
Tidak adakah di antara kalian seorang yang berfikir, yang memahami firman Allah SWT tentang Yahudi:
}لَنْ يَضُرُّوكُمْ إِلاَّ أَذًى وَإِنْ يُقَاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الأَدْبَارَ ثُمَّ لاَ يُنْصَرُونَ {
Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. (QS Ali Imran [3]: 111)
Dan memahami sabda Rasulullah saw:
«لَتُقَاتِلُنَّ الْيَهُودَ فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ»
Sungguh Engkau akan memerangi Yahudi sehingga Engkau membunuh mereka sampai bebatuan pun berkata “Hai Muslimin ini Yahudi kemarilah bunuh dia”
Tidak adakah di antara kalian seorang yang berfikir, yang suka dimuliakan oleh Allah yang Mahaperkasa dengan kepemimpinan para tentera untuk melenyapkan entiti Yahudi dan membebaskan al-Aqsa sebagai tujuan Isra’ dan tempat awal Mi’raj Rasul SAW ke langit yang tinggi?
Di manakah tentera-tentera Mesir tanah Kinanah? Di mana tentera negeri Syam ibukota Khilafah? Di mana tentera Iraq tanah kaum rafidhin? Di mana tentera Iran, Turki, dan Pakistan?
Bukankah tidak masuk akal bahawa mereka ini mengelilingi entiti Yahudi seperti gelang melingkari pergelangan tangan namun mereka tidak cenderung untuk menyerang entiti Yahudi itu sebagai satu kekuatan dan melenyapkannya serta mengembalikan Palestin secara total ke negeri Islam, meninggikan suara azan dari menara al-Aqsa, azan yang bebas dan mulia, lepas dari kotoran Yahudi, dan mereka akan meraih kemuliaan di dunia dan akhirat?
}قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ{
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman (QS at-Tawbah [9]: 14)
Wahai Kaum Muslimin
Sesungguhnya pemimpin tidak akan mendustai penduduknya. Sungguh Hizbut Tahrir telah memberikan penjelasan yang benar kepada kalian, memurnikan nasihat dan peringatan kepada kalian … Hizbut Tahrir sekali lagi memperingatkan Kalian:
Siapa saja yang mencintai Palestin, al-Quds dan al-Aqsa; siapa saja yang mencintai tempat Isra’ dan Mi’raj Rasul SAW dan tanah yang diberkati; siapa saja yang marah kepada kejahatan Yahudi di al-Aqsa; siapa saja yang darah di nadinya mendidih kerana tindakan Yahudi yang ganas terhadap orang-orang yang sedang beri’tikaf di al-Aqsa … maka hendaklah ia berjuang membelanya. Dan sebagai seorang mukmin, hendaklah ia berjuang bersungguh-sungguh bersama para aktivis dan pejuang untuk menggerakkan pasukan kaum Muslimin ke medan perang. Jika para penguasa itu enggan maka hendaklah ia merubah mereka dan mewujudkan penguasa mukmin mujahid, seorang Khalifah ar-Rasyid, di mana kaum Muslimin berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Mobilisasi pasukan tentera kaum Muslimin untuk memerangi Yahudi dan menghimpun orang-orang yang mampu agar menjadi sebahagian dari tentera itu, merupakan satu-satunya jalan, tidak ada jalan lain untuk melenyapkan entiti Yahudi, menyelamatkan al-Quds dan mengembalikan Palestina secara total ke pangkuan negeri-negeri Islam.
هَذَا بَلاَغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الأَلْبَابِ
Ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS Ibrahim [14]: 52)
18 Syawal 1430 H
6 Oktober 2009 M
Hizbut Tahrir